Sejarah, pengertian dan manfaat echosounder
Echosounder mulai diperkenalkan di Malaysia pada
pertengahan tahun enam puluhan.Kegunaan echosounder oleh nelayan amat kurang
tetapi dalam beberapa tahun ini nelayan-nelayan di Pulau Pangkor, Mersing,
Pulau Langkawi, Pulau Ketam dan Perlis telah mula menggunakan echo sounder.Alat
ini kebanyakkan digunakan oleh bot-bot besar seperti bot pukat tunda dan pukat
jerut.
Pada dasarnya echosounder adalah salah satu peralatan
perikanan yang digunakan untuk mengetahui: Kedalaman air,Keadaan dasar laut,
Kedudukan ikan, Tempat-tempat baru kawasan penangkapan ikan.
Metode akustik adalah teori tentang gelombang suara
danperambatannya di suatu medium dalam hal ini mediumnyaadalah air. Akustik
kelautan merupakan proses pembentukangelombang (pulsa) suara dan sifat-sifat
perambatannya sertaproses-proses selanjutnya yang dibatasi oleh air laut
(Burczynski,1982). Prinsip kerja metode
hidroakustik (MacLennan danSimmonds, 1992) Instrumen akustik perikanan yang
disebut echosounder merupakan instrumen yang memancarkan dan membangkitkan
gelombang suara pada frekuensi tertentu ke kolom perairan. Gelombang suara
tersebut melintasi air hingga membenturobyek baik di kolom air maupun dasar
laut kemudian gelombang suara tersebut dipantulkan kembali untuk diterima oleh
echosounder (FAO, 1984).
Pendugaan survei akustik terhadap sekelompok
ikan,biasanya didasarkan pada asumsi mengenai intensitas nilai total echo dari
sekelompok target sama ke perhitungan aritmatik padakontribusi echo dari ikan
tunggal (Johannesson dan Mitson,1983).
Dengan adanya instrument ini, kegiatan penelitian
ataupun bisnis perikanan dapat terdukung dengan sedemikian rupa.
Echosounder adalah alat untuk
mengukur kedalaman air dengan mengirimkan tekanan gelombang dari permukaan ke
dasar air dan dicatat waktunya sampai echo kembali dari dasar air.
Adapun kegunaan dasar dari
echosounder yaitu menentukan kedalaman suatu perairan dengan mengirimkan
tekanan gelombang dari permukaan ke dasar air dan dicatat waktunya sampai echo
kembali dari dasar air. Data tampilan juga dapat dikombinasikan dengan
koordinat global berdasarkan sinyal dari satelit GPS yang ada dengan memasang
antena GPS (jika fitur GPS pada echosounder ada).
Prinsip kerjanya yaitu: pada
transmiter terdapat tranduser yang berfungsi untuk merubah energi listrik
menjadi suara. Kemudian suara yang dihasilkan dipancarkan dengan frekuensi
tertentu. Suara ini dipancarkan melalui medium air yang mempunyai kecepatan
rambat sebesar, v=1500 m/s. Ketika suara ini mengenai objek, misalnya ikan maka
suara ini akan dipantulkan. Sesuai dengan sifat gelombang yaitu gelombang
ketika mengenai suatu penghalang dapat dipantulkan, diserap dan dibiaskan, maka
hal yang sama pun terjadi pada gelombang ini.
Echo-sounder
atau fish finder sebagai alat bantu dalam operasi penangkapan ikan merupakan
alat pengindraan jarak jauh dengan prinsip kerja menggunakan metode akustik
yaitu sistem sinyal yang berupa gelombang suara. Sinyal yang dipancarkan
kedalam laut secara vertikal setelah mengenai obyek, pantulan sinyal diterima
kembali kemudian diolah sehingga menghasilkan keterangan tentang kedalaman
laut, kotur dan tekstur dasatr laut dan posisi dari gerombolan ikan.(Dwinata
dan Prihatini, 1999).
Echo-sounder
menggunakan suara yang tidak dapat didengar oleh ikan sehingga ikan tidak
terkejut dan lari pada saat echo-sounder dioperasikan. Suara yang digunakan
mempunyai frekuensi lebih besar dari 14KHz yang biasanya disebut gelombang
ultrasonik (Burczynski dan Ben-yami, 1985).
Awalnya echosounder hanya digunakan untuk
mendeteksi jarak antara sumber suara dikapal dengan sumber pantulan yaitu dasar
laut atau mengukur kedalaman dasar laut, namun dengan perkembangan teknologi
serta pesatnya penyebarannya hingga dikenal di dunia perikanan
tangkap.Echo-sounder dapat memberikan informasi kedalaman dasar perairan dan
gerombolan ikan yang diperlukan bagi nelayan, nelayan dapat memperkirakan alat
tangkapnnya sesuai atau tidak untuk dioperasikan pada kedalaman yang
terdeteksi, seperti misalnya alat tangkap rawai dasar dan pancing ulur untuk
ikan dasar, panjang tali yang mesti disediakan. Juga untuk bubu yang berangkai
atau tunggal terhadap pada panjang tali pelampungnya, pukat udang, Purse seine
dan gill net juga haurs disesuaikan dengan kedalaman dasar perairan, informasi
kedalaman gerombolan ikan sangat penting, karena keberhasilan penangkapan
dengan alat tangkap ini tergantung pada lebar jaring yang digunakan untuk
menghadang gerombolan ikan